My Mom My Inspiration





Dan saya sendiri juga memiliki cita-cita hidup yang mungkin berbeda dan mungkin juga sama dengan Anda. Sumber inspirasi dan motivasi yang utama bagi saya adalah IBU. Saya dilahirkan ke dunia ini melalui seorang Ibu. IBU adalah segalanya bagi saya. Mustahil saya bisa hidup tanpa kasih sayang seorang Ibu dan Ibu pula yang mengajarkan saya bagaimana menjadi seorang wanita. Dan saya memiliki seorang Ayah yang bersedia membanting tulang tanpa mengeluh untuk menghidupi saya dan keluarga. Walaupun Ibu yang nomor 1, tapi mustahil pula bila saya bisa hidup tanpa nafkah dari seorang Ayah. Ayah pula yang tanpa lelah memberikan wejangan-wejangan yang berguna bagi saya. Saya diarahkan menjadi seorang anak yang mandiri, sopan dan santun terhadap orang lain serta memberikan saya dorongan untuk terus maju dan tak kenal kata “menyerah”.

Dan di saat aku berumur 1 tahun, dia menyuapi dan memandikanmu.
Sebagai balasannya, aku menangis sepanjang malam. 
Saat aku berumur 2 tahun, dia mengajarimu bagaimana cara berjalan.
Sebagai balasannya, aku kabur saat dia memanggilmu. 
Saat aku berumur 3 tahun, dia memasakkan semua makananmu dengan kasih sayang.
Sebagai balasannya, aku buang piring berisi makanan ke lantai.
Saat aku berumur 4 tahun, dia memberimu pensil berwarna.
Sebagai balasannya, aku coret-coret dinding rumah dan meja makan.
Saat aku berumur 5 tahun, dia membelikanmu pakaian-pakaian yang mahal dan indah.
Sebagai balasannya, aku memakainya untuk bermain di kubangan lumpur dekat rumah.
Saat aku berumur 6 tahun, dia mengantarmu pergi ke sekolah.
Sebagai balasannya, aku berteriak."NGGAK MAU!!"
Saat aku berumur 7 tahun, dia membelikanmu bola.
Sebagai balasannya, aku lemparkan bola ke jendela tetangga.
Saat aku berumur 8 tahun, dia memberimu es krim.
Sebagai balasannya, aku tumpahkan hingga mengotori seluruh bajumu.
Saat aku berumur 9 tahun, dia membayar mahal untuk kursus bahasamu.
Sebagai balasannya, aku sering bolos dan sama sekali tidak pernah berlatih.
Saat aku berumur 10 tahun, dia mengantarmu ke mana saja, dari kolam renang hingga pesta ulang tahun.
Sebagai balasannya, aku melompat dari montor tanpa memberi salam.
Saat aku berumur 11 tahun, dia mengantar kau dan teman-temanmu ke bioskop.
Sebagai balasannya, aku minta dia duduk di baris lain.
Saat aku berumur 12 tahun, dia melarangmu untuk melihat acara TV khusus orang dewasa.
Sebagai balasannya, aku tunggu sampai dia di keluar rumah.
Saat aku berumur 13 tahun, dia menyarankanmu untuk memotong rambut, karena sudah waktunya.
Sebagai balasannya, aku katakan dia tidak tahu mode.
Saat aku berumur 14 tahun, dia membayar biaya untuk kempingmu selama sebulan liburan.
Sebagai balasannya, aku tak pernah meneleponnya.
Saat aku berumur 15 tahun, dia pulang kerja ingin memelukmu.
Sebagai balasannya, aku kunci pintu kamarmu.
Saat aku berumur 16 tahun, dia menyuruh ku untuk tidak pacaran .
Sebagai balasannya, aku menentangnya dan melaggar di belakangnya.


My Mom My Inspiration. Begitulah tepatnya. Pengorbanannya, kasih sayangnya untuk keluarga sangatlah besar. Itulah yang membuat aku terinspirasi oleh ibuku. Tak tau bagaimana harus membalas jasa-jasanya, yang jelas dengan apapun dan seberapapun kita membalas jasa-jasanya tetap tak sebanding dengan ketulasannya dan pengorbanannya. Bagiku dengan meneladani pengorbanan dan kasih sayangnya berarti aku sadar akan berartinya sosok ibu di hidupku. Terimakasih ibu, jasa-jasa mu tak kan pernah aku lupakan.
I Love You Soo Much :*

0 komentar:

Posting Komentar

 

(c)2009 Eky Syuraika. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger